Jakarta – Menteri BUMN Erick Thohir membatalkan proyek Terminal 4 Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang menelan investasi Rp14 triliun.
“Sempat ada usulan sebelumnya; pembangunan terminal 4 yang memakan biaya hampir Rp 14 triliun. Tetapi setelah kita review di kepemimpinan kami, semua ada di sini, ternyata tidak diperlukan terminal 4” ujar Erick saat rapat dengan Komisi VI DPR Jakarta, Senin (4/11).
Erick mengungkapkan keputusan untuk mereview dan membatalkan proyek itu diambil dengan beberapa pertimbangan. Salah satunya; efisiensi.
“Kami ingin pastikan seluruh proyekj itu efisien, tolak ukurnya jelas, bukan pemborosan. Makanya Terminal 4 kita untuk putuskan dibatalkan,” jelas Erick.
Selain efisiensi, pihaknya juga tak ingin proyek berujung pada kasus korupsi.
“Kita upayakan untuk efisiensi sehingga semua proyek-proyek yang ada di BUMN benar-benar terukur. Jangan BUMN hanya mikirin proyek-proyek, tapi akhirnya nanti ada kasus-kasus korupsi, itu yang kita coba tangani selama 5 tahun terakhir ini,” terangnya.
Kendati membatalkan proyek itu, Erick memastikan penambahan kapasitas penumpang tetap dilakukan dengan anggaran Rp1 triliun. Anggaran tersebut akan disebar pada proyek pengembangan Terminal 1, 2, dan 3.
“Ternyata dengan biaya hanya Rp 1 triliun, bukan Rp 14 triliun, Terminal 1, 2, 3 ini kita bisa maksimalkan dengan memperbaiki daripada jalur, juga space-space atau ruang-ruangan yang tadinya mungkin bisa dimaksimalkan, itu kita coba lakukan,” terangnya.
Pengembangan serupa juga sebelumnya dilakukan untuk meningkatkan kapasitas Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.
“Itu sama juga yang di Bali, kemarin kan kita coba ada renovasi kemarin nih Pak Dony (Wamen BUMN) waktu itu masih di InJourney. Alhamdulillah sudah jadi sekarang, itu kapasitasnya bisa naik menjadi 32 juta yang tadinya mungkin di 23-25 sudah maksimal,” terangnya.